Cari Blog Ini

Sabtu, 12 Desember 2009

AKHLAK SESAMA MANUSIA

AKHLAK SESAMA MANUSIA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Akhlak Dan pembelajarannya
Dosen Pengampu: Drs. H. Nur Hidayat













Disusun Oleh:
Ahmad Rusmanuddin : 07410210
Muhammad Nafi’ : 07410217
PAI 5 (E)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009
Pendahuluan
Abu Hurairah radhiallahuanhu mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau shalallahualaihi wasallam menjawab : Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik. (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin no.627, tahqiq Rabbah dan Daqqaq).
Tatkala Rasulullah shalallahualaihi wasallam menasehati sahabatnya, beliau shalallahualahi wasallam menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul/berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari abi dzar, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahualaihi wasallam bersabda : Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik. (HR Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan, dan dishahihkan oleh syaikh Al Salim Al Hilali).
Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada akhlak yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahualaihi wa sallam : Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik. (HR. Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Bani. Lihat ash Shahihah Juz 2 hal 535).
Dari Jabir radhiallahuanhu berkata : Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya. (HR. Tirmidzi dengan sanad hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Lihat Ash shahihah Juz 2 hal 418-419).
Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslim mengambil akhlak yang baik sebagai perhiasannya. Dan karna kita hidup di dunia itu tidak bisa lepas dari yang namanya orang lain (muslim lain), maka sepatutnya pula kita berakhlak baik disaat kita bersama maupun ketika dia tidak sedang berada disamping kita.
Pembahasan
A. Pengertian
Akhlaq secara etimologi merupakan bentuk jamak dari khulq artinya perangai, tabiat, pekerti. Sedang secara terminologi akhlak adalah kemampuan/kondisi jiwa yang merupakan sumber dari segala kegiatan manusia yang dilakukan secara spontan tanpa pemikiran. Akhlaq terbentuk dari latihan dan praktek berulang (pembiasaan). Sehingga jika sudah menjadi akhlaq tidak mudah dihapus. Akhlaq memiliki kedudukan utama, bahkan menjadi puncak kesempurnaan manusia.
Sedangkan yang dimaksud dengan sesama manusia adalah manusia lain atau bukan dirinya sendiri. Sehingga yang dimaksud dengan akhlak sesama manusia adalah tindakan yang disengaja dilakukan oleh muslim terhadap sesama manusia baik itu prtbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk.
Akhlak yang baik adalah segala tingkah laku bterpuji yang memberikan kesenangan, kepuasan, kenikmatan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dinilai positif oleh orang yang mengininkannya. Adapun akhlak yang buruk dapat berarti kebalikan dari akhlak yang baik.

B. Bentuk-bentuk akhlak Terpuji Sesama Manusia

1. Menyebarkan salam
Rasulullah SAW bersabda :
“ Kalian tidak masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu kepada kalian, jika mengerjakannya kalian saling mencintai ? Sebarkanlah salam.” (HR. Muslim)
Karna dengan menyebarkan salam maka akan menimbulkan adanya rasa saling mengenal di dalam diri setiap insan.
2. Memberi bantuan harta dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Rasulullah SAW bersabda :
“ Barangsiapa berada dalam kebutuhan saudaranya, maka Allah berada dalam kebutuhannya, dan barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dari oarng Muslim dari berbagai kesusahan dunia, maka Allah menghilangkan darinya satu kesusahan dari berbagai kesusahan pada hari kiamat.”
Salah satu dari sekian kewajiban seseorang terhadap orang lain adalah kewajiban saling membantu terhadap persoalan yang dihadapi oleh orang lain, sehingga dapat menimbulkan adanya kepedulian sosial yang berujung timbulnya keselarasan hidup
3. Menjenguknya jika ia sakit
Rasulullah SAW bersabda :
“ Jenguklah orang yang sakit, berikanlah makanan kepada orang yang kelaparan serta bebaskanlah kesukaran orang yang mengalami kesukaran.” (Diriwayatkan Bukhari)
Sebagai makhluk sosial tentunya perasaan peduli terhadap apa yang sedang menimpa orang lain merupakan tindakan yang sangat penting, tak terkecuali ketika orang lain itu sedang sakit, dengan kita menjenguknya berarti kita telah menunjukkan adanya rasa empati dan simpati dalam diri kita.
4. Mengunjunginya karena Allah
Rasulullah SAW bersabda :
“ Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka ada penyeru yang menyerunya, ‘Semoga engkau bagus dan bagus pula perjalananmu, serta engkau mendiami suatu tempat tinggal di surga’.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)
Yang dimaksud dengan mengunjungi karena Allah adalah; seorang manusia dengan orang lain itu saling mengingatkan agar tetap selalu berjalan dijalan yang benar, yakni jalan Allah.
5. Memenuhi undangannya jika dia mengundangmu
Rasulullah SAW bersabda :
” Hak orang Muslim atas Muslim lainnya ada lima : Menjawab salam, mengunjungi yang sakit, mengiring jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab orang yang bersin.” (HR. Asy-Syaikhani)
Tambahan dari HR. Muslim “apabila ia minta nasihat, maka berilah dia nasihat”
Dengan adanya seorang manusi itu memenuhi undangan saudaranay atau tetangganya, maka dia sudah menunjukkan rasa tanggung jawab dan dapat dipercaya kepada orang lain.
6. Tidak menyebut-nyebut aibnya dan menggunjingnya, secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Rasulullah SAW bersabda :
“ Setiap Muslim atsa Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.”
Karna dengan seseorang itu melakukan perbuatan-perbuatan diatas, maka dapat dipastikan akan timbul adanya permusuhan diantara keduanya.
Selain hal-hal diatas, seorang muslim juga dilarang untuk menjauhi akahlak tercela. Yaitu peringai atau tingkah laku pada tutur kata yang tercerminkan pada diri manusia, cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.
Akhlak manusia secara fitrah itu baik namun dapat berubah menjadi akhlak yang tercela apabila manusia itu lahir dari keluarga yang tabiatnya kurang baik, lingkungannya buruk, pendidikan tidak baik, dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik sehinggan menghasilkan akhlak yang buruk.
Seauatu dikatakan buruk apabila membuat orang lain menjadi tidak senang dengan apa yang diperbuatnya, tidak memberi kepuasan dan kenikmatan terhadap sesuatu yang dibuatnya, juga tidak sesuai dengan yang diharapkan, sesuatu yang dinilai negativ oleh orang lain. Imam ghazali pernah berkata sifat-0sifat tercela debngan sifat-sifat mukhikat ini yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada ke binasaan.

C. Bentuk-bentuk akhlak Tercela Sesama Manusia
1. Zhalim
Zhalim artinya perkataan atau perbuatan yang tidak menaruh belas kasihan, tidak adil dan kejam terhadap sesama manusia maupun mahkluk Allah lainnya. Allah berfirman, yang artinya: Dan barangsiapa di antara kalian berbuat zhalim, niscaya Kami rasakan kepadanya adzab yang besar. (QS. Al-Furqan: 19). Rasulullah SAW bersabda yang artinya:vbTakutlah kepada doa orang yang dizhalimi karena doanya tidak mempunyai dinding pembatas dengan Allah (Muttafaq Alaih).
2. Dengki
Dengki artinya menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri hati. (Q.S. An Nisa: 54 dan Az Zukhruf : 32). Sifat dengki terdiri dari dua macam yaitu; a. dengki dengan maksud mengharapkan musnahnya nikmat harta, ilmu, kedudukan, dan kekuasaan dari orang lain. Sebagai gantinya, ia berharap mendapatkan semua itu. b. Dengki dengan maksud mengharapkan musnahnya semua nikmat diatas dari orang lain, kendati ia tidak mendapatkannya.
3. Menipu
Orang muslim beribadah kepada Allah Azza Wajalla dengan memberi nasehat kepada setiap orang muslim, dan hidup dengan ibadah seperti itu. Oleh kaena itu, ia tidak menipu seorang pun, tidak melanggar janji, dan tidak berkhianat.(Q.S Al Ahzab : 10 dan 58, Q.S Fathir: 43
4. Memutus Persaudaraan
Rasulullah SAW bersabda :
”tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali persaudaraan” (HR. Bukhori)






Penutup

Secara umum makna akhlak terhadap sesama manusi adalah tindakan yang disengaja dilakukan oleh muslim terhadap sesama manusia baik itu prtbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk.
Dikatan baik apabila perbuatan tersebut memberikan kesenangan, kepuasan, kenikmatan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dinilai positif oleh orang yang mengininkannya, dan dikatakan buruk apabila membuat orang lain menjadi tidak senang dengan apa yang diperbuatnya, tidak memberi kepuasan dan kenikmatan terhadap sesuatu yang dibuatnya, juga tidak sesuai dengan yang diharapkan, sesuatu yang dinilai negativ oleh orang lain.
Denganh demikian muncullah beberapa bentuk akhlak yang baik dan buruk kepada sesama manusia. Contoh; menyebarkan salan, memutus silaturrahmi dan lain-lain.
Islam sendiri mengharapkan adanya keselarasan, kedamain, persaudaraan dan persatuan dalam umatnya, maka oleh karna itu Islam menganjurkan kepada setiap ummatnya untuk selalu berbuat atau berakhlak terpuji dalan kesehariaanya dan melarang melakukan perbuatan-perbuatan tercela.




DAFTAR PUSTAKA

Yatimin Abdullah, Studi akhlak dalam Perspektifd al-qur’an, jakarta; Sinar Grafika Offset, 2007
Asmara As, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta; PT Raja Grafinndo Persada, 2002
www.google.com. Akhlak tercela seama manusia
Sofwer hadist mausuah
www.google.com. Akhlak seama manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar