Cari Blog Ini

Sabtu, 12 Desember 2009

contoh proposal skripsi

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas individu
Mata Kuliah:
Dosen Pengampu:











Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Nafi’
NIM : 07410217
Kelas : PAI F


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009



A. Latar Belakang Masalah

Metode merupakan salah satu dari unsur pendidikan yang sangat penting keberadaannya dalam pendidikan, karna dengan adanya metode diharapkan dapat tercapainyua suatu tujuan sesuai dengan kurikulum yang dicanangkan. Secara umum, metode sendiri mempunyai banyak bentuk atau macam, diantaranya; diskusi, crita, hafalan, dan lain-lain.
Mengenai metode hafalan sendiri, merupakan salah satu dari banyaknya metode yang digunakan dan dipilih guna untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dari segi kognitifnya. Kebanyakan pengguna metode ini tidak lain adalah para aktifis pendidikan yang berada di lembaga pesantren, di mana ilmu agama diajarkan di dalamnya.
Dalam realita, metode hafalan tidak hanya memiliki tujuan peningkatan kemampuan kognitif peserta didik saja, akan tetapi sudah menjadi sebuah elemen yang mementukan dalam kenaikan kelas, di mana hafalan menjadi syarat yang harus dipenuhi oleh peserta didik bila menghendaki dirinya naik kelas.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati, di mana sekolah ini mewajibkan bagi setiap peserta didiknya untuk menghafalkan sebuah kitab bahkan terkadang dua kitab sekaligus sebagai syaratk kenaikan, dan ketika didapati seorang peserta didik tidak dapat menghafalkan maka dapat dipastikan pula bahwa dia tidak akan naik keleas dan harus menetap dan mengulang lagi. Dari kebijakan tersebut pula tidak sedikit dari peserta didik yang akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan studinya.
Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang berkenaan dengan penggunaan metode hafalan sebagai syarat kenaikan kelas yang terdapat di Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati.





B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan metode hafalan di Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati?
2. Bagaimana penentuan kenaikan kelas bagi peserta didik di Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendiskripsikan penerapan metode hafalan di Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati
2. Untuk menjelaskan penentuan kenaikan kelas bagi peserta didik di Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati

D. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian di harapkan nantinya dapat berguna yaitu sebagai berikut:
A. keilmuwan
1. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan
B. kelembagaan
1. Secara Teoritis
a. Sebagi bahan informasi dari berbagai pihak, khususnya Madrasah yang ersangkutan, Masyarakat, dan Pemerintah.
b. Sebagai masukan bagi Dewan Guru maupun bagi penentu kebijakan dalam pendidikan di Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati
2 . Secara Praktis
a. Agar menjadi pedoman bagi para pihak yang berwenang dalam menentukan kebijakan di Perguruan Islam Mathali”ul Falah kajen Margoyoso Pati

E. Kajian Pustaka
Adapun skripsi-sekripsi yang berkaitan dengan masalah penggunaan metode hafalan dalam proses pelaksanaan pendidikan antaralain sebagai berikut;
1. Skripsi yang ditulis oleh Syamsurizal yang berjudul Hubungan Hafalan Al-Quran dengan Keberhasilan Belajar Bahasa Arab (Studi Deskriptif tentang Hubungan Hafalan Al-Quran dengan Keberhasilan Belajar Bahasa Arab terhadap Santri Mahad Al-Quran Iskandariyah Purwakarta th 2005 M)
Skripsi ini mengkaji tentang definisi hafalan Al-Quran, pentingnya hafalan Al-Quran, keutamaan hafalan Al-Quran, faedah hafalan Al-Quran dan bentuk-bentuk metode hafalan Al-Quran. Dalam hal ini, penulis juga mencoba mendeskripsikan tentang definisi keberhasilan studi dan bahasa Arab serta karakteristiknya. Metode yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang Hubungan Hafalan Al-Quran dengan Keberhasilan Belajar Bahasa Arab terhadap Santri Mahad Al-Quran Iskandariyah Purwakarta.
F. Landasan Teori
A. Metode
1 Pengertian metode pendidikan
Secara bahasa metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti ”melalui.” Dan hodos berarti ”jalan atau cara”, bila ditambah logi sehingga menjadi metodologi berarti “ilmu pengetahuan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan”, oleh karena kata logi yang berasal dari kata Yunani (Greek) logos berarti “akal” atau “ilmu”.
Sedangkan secara istilah, Edgar Bruce Wesley mendefinisikan metode dalam bidang pendidikan sebagai: “rentetan kegiatan terarah bagi guru yang menyebabkan timbulnya proses belajar pada murid-murid, atau ia adalah proses yang melaksanakannya yang sempurna menghasilkan proses belajar, atau ia adalah jalan yang dengannya pengajaran itu menjadi berkesan.”
Apabila ditarik pada pendidikan islam, metode dapat diartikan sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi obyek sasaran, yaitu pribadi Islami.
2. Fungsi metode pendidikan
Metode pendidikan secara umum dapat dikemukakan sebagai mediator pelaksanaan operasional pendidikan. Secara khusus biasanya metodologi pendidikan berhubungan dengan tujuan dan materi pendidikan dan juga dengan kurikulum. Dengan bertolak pada dua pendekatan ini dapat dikatakan bahwa metode berfungsi mengantarkan pada suatu tujuan kepada obyek sasaran tersebut.
3. Prinsip-prinsip metode pendidikan
1. Prinsip Memberikan Suasana Kegembiraan
2. Prinsip Memberikan Layanan dan Santunan dengan Lemah-lembut
3. Prinsip Kebermaknaan bagi Peserta Didik
4. Prinsip Prasyarat
5. Prinsip Komunikasi Terbuka
6. Prinsip Pemberian Pengetahuan yang Baru
7. Prinsip Memberikan Model Perilaku yang Baik
8. Prinsip Pengamalan secara Aktif
9. Prinsip Kasih Sayang

4. Macam-macam metode pendidikan
Macam-macam metode dapat dilihat dari dua sisi, yaitu metode dari sisi internal materi dan metode dari sisi eksternal materi.
A. Metode Internal Materi
Yang dimaksudkan disini adalah cara penyampaian bahan materi pelajaran yang efektif agar cepat dipahami oleh peserta didik. Jadi titik tekan metode ini adalah pemahaman materi pendidikan yang meliputi teks ataupun non-teks. Di antara metode-metode tersebut adalah:
1. Metode Induktif
Metode ini bertujuan untuk membimbing peserta didik untuk mengetahui fakta-fakta dan hukum-hukum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan atau induksi.
2. Metode Deduktif
Metode ini merupakan kebalikan dari metode induktif, dimana perpindahan menurut metode ini dari yang umum kepada yang khusus, jadi metode ini sangat cocok bila digunakan pada pengajaran sains, dan pelajaran yang mengandung perinsip-perinsip, hukum-hukum, dan fakta-fakta umum yang dibawahnya mengandung masalah-masalah cabang.
3. Metode Dialog (Diskusi)
Metode ini biasanya dikemas dalam tanya jawab, hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami materi secara lebih mendalam. Metode ini terdapat dalam Al Qur`an surat Al Ankabut ayat 46.
4. Metode Hafalan
Metode ini biasanya di kemas dalam bentuk peserta didik disuruh untuk menghafalkan materi yang diajarkan dan terkadang pula materio yang tidak diajarkan tetapi masih bersangkutan.

B. Metode Eksternal Materi
Yang dimakduksud di sini adalah pendemonstrasian dan transformasi pada kehidupan riil. Maka hal ini yang kami sebut dengan sisi eksternal materi yang sangat urgen dalam pemilihan metode penyampaiannya.
1. Metode Teladan
Keteladanan merupakan bahan utama dalam pendidikan, karena mendidik bukan sebatas penyampaian materi saja, melainkan membangun karakter dalam setiap jiwa peserta didik, oleh karena itu pendidik mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap peserta didik mengenai tingkah laku dan perbuatannya yang dapat dibuat contoh dan di ikutinya
2. Metode Cerita
Metode cerita atau kisah dianggap efektif dan mempunyai daya tarik yang kuat sesuai dengan sifat alamiah manusia yang menyenangi cerita, oleh karena itu Islam mengeksplorasikan cerita menjadi salah-satu tehnik dalam pendidika.
3. Metode Pembiasaan
Menjadikan pembiasaan sebagai sebuah metode pendidikan memang sangat tepat, dalam pembiasaan peserta didik tidak dituntut secara serta merta menguasai sebuah materi dan melaksanakannya, memang dalam pemahaman sangat gampang namun dalam pengamalan yang agak sulit untuk terealisasikan, maka dari itu dibutuhkan sebuah proses dalam mencapainya, yaitu, melalui pembisaan.
4. Asas-asas umum metode pendidikan
Pembahasan asas-asas umum dalam metode pendidikan ini merupakan tambahan penjelasan dan uraian agar kita tahu lebih spesifik sumber umum yang menjadi pertimbangan dalam mencetuskan sebuah metode pendidikan Islam.
1. Dasar Agama
Kalau membahas dasar agama tentunya kita tahu bahwa yang dimaksud adalah Al Qur’an dan Al Hadits.
2. Dasar Biologis
Dasar biologis yang berarti kematangan jasmani sangat mendorong dalam dunia pendidikan, jadi seorang pendidik harus mempertimbangkan secara seksama dan memperhatikan keadaan fisik peserta didik agar bisa kondusif dan konsentrasi dalam dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
3. Dasar Psikologis
Dasar psikologis disini merupakan kekuatan jiwa seperti motivasi, kebutuhan, emosi, minat, sikap, keinginan, bakat, dan kecakapan intelektual yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik, karena tingkah laku anak didik secara umum dan proses belajarnya seca khas sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis dalam pembentukan sebuah karakter.
4. Dasar Psikologis
Dasar psikologis disini merupakan kekuatan jiwa seperti motivasi, kebutuhan, emosi, minat, sikap, keinginan, bakat, dan kecakapan intelektual yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik, karena tingkah laku anak didik secara umum dan proses belajarnya seca khas sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis dalam pembentukan sebuah karakter.

B. Evaluasi hasil belajar
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
2. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi
Tersapat dua prinsip pelaksanaan ewvaluasi pendidikan;
1. Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2. Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan.
3. Standar Kelulusan
a. Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan
1. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
2. Penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
3. Penilaian akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik
b. Kelulusan/Kenaikan Kelas
1. Per Indikator
2. Kriteria: 0% – 100%
3. Ideal: 75%
4. Sekolah menetapkan sendiri Dengan pertimbangan:
a. Kemampuan akademis siswa
b. Kompleksitas indicator
c. Daya dukung : GURU, SARANA
5. Tuntas: Skor ≥ Kriteria Ketuntasan
6. Tuntas Indikator → KD → SK→ MAPEL

G. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliable dan terpercaya

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian diskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang ada.
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenolgis, yaitu dengan mendeskripsikan data atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti denagn menunjukkan bukti-bukti. Kaitannnya dengan pengumpulan data, penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dilapangan, seperti di lingkungan masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan lembaga pendidikan formal maupunformal. Kaitannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka pengumpulan data penelitian dilakukan di lingkungan lembaga pendidikan Perguruan Islam Mathali’uyl Falah Kajen Margoyoso Pati.
3. Subyek penelitian
Subyek penelitian asalah responden yang dianggap memberi informasi dan dipilih sesuai prosedur. Adapun data yang diperoleh berasal dari pihak-pihak yang terkait dengan lembaga pendidikan Perguruan islam Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati, mulai dari Derektur sekolah, tenaga pendidik dan tata usaha dan sumber-sumber lain yang terkait.
4. Teknik Pengumpulan Data
pengumpulan data dalam penelitianini menggunakan beberapa metode sebagai berikut;
1. Obervasi
Observasi sebagai metode ilmiah biasa diartikan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini dilakukan observasi secara langsung terhadap gejala-gejala yang terdapat di lembaga pendidikan Perguruan islam Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati.
2. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang dilakukan dengan Bentuk komunikasi secara langsung antara peneliti dengan subyek. Peneliti mencoba untuk bertanya jawab secara langsung dan mendalam terhadap responden atau informan yang dianggap bisa memberi informasi mengenasi obyek penelitisn.
3. Dokumen
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel tang berupa catatan, transkrib, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat regger, agenda, dan lain-lain.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kondisi subyek penelitian, sedangkan gambaran umum lembaga pendidikan Perguruan islam Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati sebagai berikutt;
1. Struktur Kelembagaan
Bahwasannya Perguruan islam Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati secara kepemimpinan didalam kelembagaan dipimpin oleh seorang derektur yang dibantu oleh 4 (empat) orang pembantu derektur, bidang bagian, tata usaha dll.
2. Kurikulum
kurikulum Perguruan islam Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati sendiri mengacu pada kurikulum non formal yang berbentuk semi pesantren. Dimana siswa putra dan putri memiliki jadwal masuk yang berbeda, kalu putra masuk pagi maka putri masuk siang.
3. Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik di sekolah ini kesemuanya merupakan alumni dari sekolahan ini sendiri yang kurang lebih kira-kira berjumlah 80 (lima Puluh) tenaga pendidik.
4. Peserta Didik
Peserta didik berjumlah 5000 (lima ribu) siswa, yang terdiri dari 2000 (dua ribu) siswa putra dan 3000 (tiga ribu) siswa putri.
5. Bangunan
Bangunan sekolah terdiri dari tiga lantai yang di dalamnya terdapar kantor derektur, ruang guru, kantor TU dan sekitar 50 (lima puluh) ruang kelas.
5. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data penelitian kualitatif, maka peneliti menggunakan beberapa metode;
a. Metode Diskriptif
Metode Diskriptif adalah metode yang menguraikan data denagn cara menganalisisi data yang diperoleh dari hasil penelitian yang kemudian diolah, sisusun secara sistematis sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang subyek penelitian.
b. Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode yang mengurauikan data dengan cara melakukan pemisahan dan pemilihan data yang diperoleh berdasarkan kualitas dari yang sangat relevan sampai data yang merupakan tambahan, dari yang bersifat umum ke yang khusus.
6. Keabsahan Data
Teknik untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1. Kredibilitas
Beberapa kriteria dalam menilai apakah proses dan hasil penelitian dapat dipercaya adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.

2. Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.













Dartar Pustaka

Hand out Dosen PEP BU Sri Sumarni
Departemen Pendidikan Nasional PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005
Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Lexy J. Moleong, metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2002), hal 4
Departemen Pendidikan Nasional PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005
Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1021105-143950/

3 komentar:

  1. helo bang Navi....
    gw mo liqt contoh proposal loe,,

    BalasHapus
  2. Thanks bro infoya, baca juga Contoh proposal dan Contoh proposal usaha
    Isi artikelnya menarik, enak untuk di baca dan mudah untuk di pahami, setelah membaca tulisan ini, pengetahuan dan ilmu saya jadi bertambah, saya tunggu update artikel yang selanjutnya.
    Thanks bro infoya, baca juga Tips On Choosing The Best Law Firm Mesothelioma

    BalasHapus